Sabtu, 31 Juli 2010

Budi Daya Buah Naga

Orang biasanya memperbanyak tanaman dengan cara setek atau menyemai biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous  (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 28-40o C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 7 - 12 bulan.
Provinsi Riau berada 80-120 dpl, sangat cocok untuk budidaya buah naga. namun mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan modal untuk pertumbuhan buah naga. Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah PMK (Podzolik Merah Kuning), gambut dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannyapun akan pesat sekali.


TEKNISI PENANAMAN

Persyaratan yang mutlak tidak terlalu terpengaruh dengan kualitas tanah. Tanah jenis apa saja boleh. Membutuhkan penyinaran penuh dari sinar matahari, Tanaman Buah Naga ini cocok didaerah tropis dan tidak tahan dingin, kalau terus menerus temperaturnya dibawah 18oC, daun bisa berubah warna menjadi kuning dan batangnya akan bengkak akibat kedinginan, namun tidak akan mengganggu pertumbuhannya. Tanaman buah naga ini penanaman bibit hingga panen memerlukan waktu 7 – 12 bulan, setelah itu bisa memetik hasilnya sepanjang tahun.
 
 PERSIAPAN LAHAN

kegiatan penyediaan tempat untuk tanaman supaya dapat tumbuh dengan baik di lahan pertanaman. Buah Naga memang tidak tahan .
 
 
terhadap genangan air. Ditanah poros dan berdrainase baik ia bisa tumbuh produktif. Namun bila di tanam pada dataran banjir sangat beresiko rebah. Solusinya di 





 
 
buatkan parit sedalam 1 m dan lebar 80 cm di areal kebun, berkat parit, air hujan ataupun air siraman tidak sampai menggenang di tanah datar itu.
 
 
 
 
 Buah naga tidak mempunyai batang primer yang kuat. Oleh karena itu digunakan tiang penyangga yang terbuat dari beton (supaya tahan lama) berukuran 10 cm x 10 cm x 200 cm. Atau bisa juga memakai bahan lokal yang lebih murah, misalnya :  kayu toreh, kayu daru-daru, kayu mahoni, tiang penyangga ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm dengan jarak tanam 2,5 m x 2 m atau 2,5 m x 2,5 m. Penyangga ini 

 
berfungsi sebagai tempat merambatnya pohon Buah Naga dan juga untuk menahan tanaman dari angin. Di bagian atas di buatkan rangka kayu berukuran 65 cm x 65 cm disusun menyilang atau besi ukuran 10’ dan di beri ban untuk menopang tanaman saat berbunga dan berbuah, pada awal pertumbuhan supaya tidak roboh dan  dibantu berdiri dengan tali rafia.



PEMELIHARAAN
 
Untuk memperoleh tanaman Buah Naga yang baik, sehat, kuat dan dapat berproduksi tinggi, diperlukan peliharaan tanaman yang meliputi penyiraman, pemupukan, pemberantasan hama/penyakit dan pemangkasan
 
1. Penyiraman
       Tahap awal disiram 1 – 2 hari sekali. Setelah akarnya tumbuh subur, dapat diberi air dengan cara pengairan tetap dan usahakan agar tanahnya selalu basah tetapi jangan sampai kelebihan air atau airnya menggenang karena mengakibatkan tanaman busuk.
 
2. Pemupukan
       Pemupukan dapat dilakukan berkala tiap 2 – 3 bulan sekali dengan memakai pupuk kandang. Pemakai tahun kedua, jumlah pupuk organik  ditambahkan meningkat menjadi 2 lipat dengan interval tetap 2 – 3 bulan sekali. Diusahakan menggunakan pupuk organik alami supaya buah dapat terasa manis dan tahan lama. Tidak diperkenankan menggunakan pupuk kimia.

3. Pemberantasan hama / penyakit
        Pada tahun awal pertumbuhan,harus hati-hati dengan bekicot atau binatang berbadan lunak lainya.tetapi kerusaknya tidak akan besar , karena pertumbuhannya cepat sekali. Untuk mengantisipasi hal ini sebaiknya diberi kapur atau abu di dalam bumbungan. Sedangkan untuk memberantas rumput/gulma yang tumpuh di dalam bumbungan harus dicabut agar tetap bersih, jangan sampai menggunakan obat kimia , karena bisa merusak pohon dan akar tanaman.
 
4. Pemangkasan
        Pada tahun pertama harus memangkas tunas samping, batang induk di biarkan mencapai puncak tiang penyangga setinggi 1,5 meter , 
 
 kemudian di arahka sampai mennempel di ban atas sehingga akan tumbuh tunas/batang baru, tunas baru
ini jika memanjang akan melengkung ke bawah. Batang/tunas baru naik keatas atau tidak melengkung, harus diberi beban supaya melengkung kebawah, batang tersebut tidak akan berbunga dan berbuah. 




5. Panen
        Tanaman akan berbuah saat tanaman berumur 7 - 12 bulan. Dan buah dapat di panen saat buah mencapai umur 50 hari setelah bunga mekar. Tanaman Buah Naga ini akan berbuah terus menerus sampai 30 lebih. Dan kalau pengaturanya bagus, tanaman berumur 1 tahun pertama bisa memproduksi 10 ton/hektar/tahun. Pada tahun ke-2 bisa mencapai panen 15 ton / hektar. Untuk merangsang pembuahan 
 
ketika tanaman berumur 1 (satu) tahun ,ujung cabangnya dipangkas 5 – 10 cm ,selang beberapa minggu kemudian, bunga muncul dekat potongan cabang tadi atau tetap dimata tunas. Pemetikan 




buah sebaiknya tunggu sampai buah benar-benar matang yang ditandai dengan kulit buah yang mengkilat dan berwarna merah serta berbau wangi. setelah dipetik sebaiknya dibiarkan beberapa lama jangan langsung dimakan, supaya buah akan terasa lebih manis. Dalam udara bebas, setelah dipetik buah dapat bertahan 14 hari walau ada kerusakan pada kulitnya, isi buah tidak akan rusak karena kulit buah naga merah ini tebal dan berlilin sehingga buah akan tetap segar dan terasa lebih manis. Apabila ditempatkan di kulkas dengan suhu 20C, buah naga akan dapat bertahan satu bulan.
Pembudidayaan sebaiknya dilakukan dengan cara organik, sehingga menghasilkan buah sehat tak tercemar oleh bahan kimia yang berdampak buruk bagi kesehatan. 

PEMASARAN

       Kebutuhan buah naga saat ini semakin melonjak tajam, karena selain dikonsumsi secara langsung, buah naga juga dibutuhan untuk dijadikan bahan baku makanan olahan, untuk kosmetik dan buah kesehatan dan bukan pasar lokal saja yang inggin mencicipi dahsyatnya buah naga , peluang eksport juga tidak kalah besarnya. Negara Singapura, Belanda, Swiss dan Israel membutuhkan buah naga dalam jumlah besar, namun jumlah yang besar ini juga tidak mampu dipenuhi oleh negara asalnya. Bahkan Jepang ,China dan Taiwan sendiri yang tidak menanam dalam jumlah banyak, juga amat membutuhkannya. karena jika sedang tidak musim, negara pengimpor harus menunggu harus menunggu beberapa tahun lagi untuk mendapatkanya. Ditinjau dari prospek buah naga bukan hanya untuk diekspor tetapi peluang pasar di negeri sendiri juga cukup besar , mengapa anda tidak mencoba mengembangkanya .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar